Friday, November 30, 2012

tugas 2 ekonomi pariwisata

1.skema devisa dari sektor pariwisata mengalir masuk dan keluar dari sebuah negara


2.skema pengeluaran wisatawan di suatu daerah tujuan wisata


3.    Diketahui :Ditanya: besarefekberganda?
·         E= 5x 5000           = 25000
·         DS                           =  3350
·         IS                            =  2150
·         IDS                         =  1475 +
·         Y                             =  31975

Berdasarkanmetodepenghitungankoefisiendapatdiketahuibesaran, yaitu :

K
=
Y
E

K
=
25.000 + 3350 + 2150 + 1475
100.000



K
=
31975
25000



K
=
1,28 Kali

Berdasarkan metode penghitungan efek berganda pendapatan ortodoks di dapat sebagai berikut :

M
=
DS + IS + IdS
DS

M
=
3350 + 2150 + 1475
3350



M
=
6975
3350



M
=
2,08Kali

Berdasarkan metode penghitungan efek berganda pendapatan nirortodoks di dapat sebagai berikut :

M
=
DS + IS + IdS
E

M
=
3350 +2150 + 1475
25000



M
=
6975
25000



M
=
0,279 Kali

Friday, November 23, 2012

STUDI KASUS : CLUB MEDITERANIAN, MANFAAT EKONOMI BAGI NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG



Manfaat club med di Negara berkembang::
Memberikan kontribusi terhadap penambahan jumlah devisa Negara
Menambah jumlah surplus di neraca perdagangan
Memberikan lapangan kerja bagi penduduk sekitar met
Menghasilakn pendapatan bagi penduduk sekitar club met
Mendorong aktivisan wirausaha di sekitar club med
Meningkatkan pendapatan bagi penduduk sekitar
Menambah efek berganda dan meningkatkan geliat ekonomi di kawasan di sekitar club med serta Dapat meningkatkan pendapatan sekaligus memercepat pemerataan pendapatan masyarakat. Sebagai akibat multiplier effect yang terjadi dari pengeluaran wisatawan yang relatif cukup besar.
Dengan adanya club med dapat menurunkan defisit yang dialami Negara karna menambah devisa dari sector pajak.Dengan adanya club med devisa yang di hasilkan dpt  menambah jumlah surplus neraca pembayaran negara. devisa negara meningkat, karena banyaknya wisatawan asing yang keluar - masuk negara tersebut, disamping itu karena Club Med memiliki konsep natural yang sangat sulit ditemukan di kota - kota besar yang berada di USA maka masyarakat lokal pun pasti tertarik untuk mengunjungi atau sekadar mencoba layanan dan fasilitas yang disediakan oleh Club Med, sehingga pendapatan negara tidak hanya dari wisatawan asing saja tapi juga dari wisatawan lokal. jadi ada 2 arus pendapatan
Kerugian club med di Negara berkembang:
 Kebocoran (Leakage)
Leakage atau kebocoran dalam pembangunan pariwisata dapat diakibatkan dari adanya kebocoran yaitu keboran import dan kebocoran export. Biasanya kebocoran import terjadi ketika terjadinya permintaan terhadap peralatan-peralatan yang berstandar internasional yang digunakan dalam club med bahan makanan dan minuman import yang tidak mampu disediakan oleh masyarakat lokal atau dalam negeri.Besarnya pendapatan dari sektor pariwisata juga diiringi oleh besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan import terhadap produk yang dianggap berstandar internasional. Sedangkan kebocoran export seringkali terjadi pada pembangunan destinasi wisata khususnya pada negara miskin atau berkembang yang cenderung memerlukan modal dan investasi yang besar untuk membangun infrastruktur dan fasilitas wisata lainnya.
Kondisi  seperti ini, akan mengundang masuknya penanam modal asing yang memiliki modal yang kuat untuk membangun resort atau hotel atau pun club med serta fasilitas dan infrastruktur pariwisata, sebagai imbalannya, keuntungan usaha dan investasi mereka akan mendorong uang mereka kembali ke negara mereka tanpa bisa dihalangi, hal inilah yang disebut dengan “leakage” kebocoran export.dan hal ini juga dapat menambah jumlah devisit dari Negara tersebut.

 Kebobolan (Enclave Tourism)
Enclave tourism” sering diasosiasikan bahwa sebuah destinasi wisata dianggap hanya sebagai tempat persinggahan sebagai contohnya, warga Negara prancis mereka menginap di sebuah club med yang di miliki oleh manajemen chain dari negara mereka sendiri, berwisata dengan armada dari perusahaan chain milik pengusaha dari negerinya sendiri, dan sebagai akibatnya masyarakat lokal tidak memperoleh manfaat ekonomi secara optimal.
 Pembiayaan Infrastruktur (Infrastructure Cost)
Tanpa disadari ternyata pembangunan sektor pariwisata yang berstandar internasional dapat menjadi beban biaya tersendiri bagi pemerintah dan akibatnya cenderung akan dibebankan pada sektor pajak dalam artian untuk membangun infratruktur tersebut, pendapatan sektor pajak harus ditingkatkan artinya pngutan pajak terhadap masyarakat harus dinaikkan.
Pembangunan pariwisata juga mengharuskan pemerintah untuk meningkatkan kualitas bandara, jalan raya, dan infrastruktur pendukungnya, dan tentunya semua hal tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit dan sangat dimungkinkan pemerintah akan melakukan re-alokasi pada anggaran sektor lainnya seperti misalnya pengurangan terhadap anggaran pendidikan dan kesehatan. 
 Meningkatnya Harga-harga secara Dramatis (Increase in Prices or Inflation)
Peningkatan permintaan terhadap barang dan jasa dari wisatawan akan menyebabkan meningkatnya harga secara beruntun “inflalsi” yang pastinya akan berdampak negative bagi masyarakat lokal yang dalam kenyataannya tidak mengalami peningkatan pendapatan secara proporsional artinya jikalau pendapatan masyarakat lokal meningkat namun tidak sebanding dengan peningkatan harga-harga akan menyebabkan daya beli masyarakat lokal menjadi rendah.
Sebagai konsukuensi logis, pembangunan pariwisata juga berdampak pada meningkatnya harga-harga barang konsumtif, biaya pendidikan, dan harga-harga kebutuhan pokok lainnya sehingga pemenuhan akan kebutuhan pokok justru akan menjadi sulit bagi penduduk lokal. Hal ini juga sering dilupakan dalam setiap pengukuran manfaat pariwisata terhadap perekonomian pada sebuah Negara.
 Ketergantungan Sektoral (Economic Dependence)
Keanekaragaman industri dalam sebuah perekonomian menunjukkan sehatnya sebuah negara, jika ada sebuah negara yang hanya menggantungkan perekonomiannya pada salah satu sektor tertentu seperti pariwisata misalnya, akan menjadikan sebuah negara menjadi tergantung pada sektor pariwisata sebagai akibatnya ketahanan ekonomi menjadi sangat beresiko tinggi.Ketergantungan pada sebuah sektor, dan ketergantungan pada kedatangan orang asing dapat diasosiasikan hilangnya sebuah kemerdekaan sosial dan pada tingkat nasional, sangat dimungkinkan sebuah negara akan kehilangan kemandirian dan sangat tergantung pada sektor pariwisata.
 Masalah Musiman (Seasonal Characteristics)
Dalam Industri pariwisata, dikenal adanya musim-musim tertentu, seperti misalnya musim ramai “high season” dimana kedatangan  wisatawan akan mengalami puncaknya, tingkat hunian kamar akan mendekati tingkat hunian kamar maksimal dan kondisi ini akan berdampak meningkatnya pendapatan bisnis pariwisata. Sementara dikenal juga musim sepi “low season” di mana kondisi ini rata-rata tingkat hunian kamar tidak sesuai dengan harapan para pebisnis sebagai dampaknya pendapatan indutri pariwisata juga menurun hal ini yang sering disebut “problem seasonal
Sementara ada kenyataan lain yang dihadapi oleh para pekerja, khususnya para pekerja informal seperti sopir taksi, para pemijat tradisional, para pedagang acung, mereka semua sangat tergantung pada kedatangan wisatawan, pada kondisi low season sangat dimungkinkan mereka tidak memiliki lahan pekerjaan yang pasti.
Manfaat club med di Negara maju:
Memberikan kontribusi terhadap penambahan jumlah devisa Negara
Menambah jumlah surplus di neraca perdagangan
Memberikan lapangan kerja bagi penduduk sekitar met
Menghasilakn pendapatan bagi penduduk sekitar club met
Mendorong aktivisan wirausaha di sekitar club med
Meningkatkan pendapatan bagi penduduk sekitar
Menambah efek berganda dan meningkatkan geliat ekonomi di kawasan di sekitar club med Dapat meningkatkan pendapatan sekaligus memercepat pemerataan pendapatan masyarakat. Sebagai akibat multiplier effect yang terjadi dari pengeluaran wisatawan yang relatif cukup besar.

Dengan adanya club med dapat menurunkan defisit yang dialami Negara karna menambah devisa dari sector pajak.Dengan adanya club med devisa yang di hasilkan dpt  menambah jumlah surplus neraca pembayaran negara. devisa negara meningkat, karena banyaknya wisatawan asing yang keluar - masuk negara tersebut, disamping itu karena Club Med memiliki konsep natural yang sangat sulit ditemukan di kota - kota besar yang berada di USA maka masyarakat lokal pun pasti tertarik untuk mengunjungi atau sekadar mencoba layanan dan fasilitas yang disediakan oleh Club Med, sehingga pendapatan negara tidak hanya dari wisatawan asing saja tapi juga dari wisatawan lokal. jadi ada 2 arus pendapatan
Kerugian club med bagi Negara maju:
kegiatan perekonomian yang di dorong dari adanya club med akan menambah geliat dan aktifitas ekonomi di Negara tersebut tapi di sisi lain  Apabila pendapatan per kapita penduduk suatu negara meningkat maka akan terdapat kecenderungan pengeluaran penduduk yang meningkat pula, terutama untuk beberapa pengeluran tertentu hal ini akan berakibatnya kebocoran devisa karna adanya jumlah konsumsi terhadap suatu barang dan jasa yang keemungkinan barang tersebut harus di import dari Negara lain bahkan dampakkebocoran devisanyajauhlebih besar karna pendapat perkapital negara maju jauh lebih besar dari Negara berkembang.Dan dampak lainnya akan tidak jauh berbeda jauh dengan yang akan di alami di Negara berkembang seperti yang telah di jelaskan uraian di atas.

Wednesday, November 7, 2012

tugas 1 ekonomi pariwisata

1.Apa saja komponen-komponen Neraca Pembayaran ?

Komponen neraca pembayaran
Necara pembayaran terdiri dari beberapa komponen, yaitu neraca barang (neraca perdagangan)
dan neraca jasa. Keduanya disebut neraca transaksi berjalan (current account) dan neraca modal.

1.Neraca Transaksi berjalan (Current Account)
Neraca transaksi berjalan mencatat semua transaksi ekspor dan impor barang, perbandingan
nilai ekspor dan impor barang, pendapatan investasi, pembayaran cicilan pokok utang luar
negeri, serta saldo kiriman dan transfer uang dari dank Keluar negeri baik yang dilakukan oleh
pemerintah maupun swasta.neraca lancar terdiri dari:

a. Neraca Barang (Neraca Perdagangan)
Neraca barang dan neraca jasa disebut juga neraca transaksi berjalan (current account). Pos ini
merupakan golongan terbesar dalam neraca pembayaran, yang meliputi transaksi barang.
Transaksi barang ini meliputi ekspor barang, termasuk barang- barang yang bisa dilihat secara
fisik, misalnya minyak, tembakau, tanah, kayu, karet, dan sebagainya. Ekspor barang merupakan transaksi kredit karena transaksi itu menimbulkan hak untuk menerima pembayaran
(menyebabkan terjadinya aliran uang atau dana masuk ke dalam negeri). Impor barang meliputi
barang- barang konsumsi, barang modal, dan bahan mentah untuk industri. Impor barang-barang merupakan transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran
kepada negara lain(menyebabkan aliran dana atau uang ke luar negeri).

b. Neraca Jasa
Sesuai dengan namanya, neraca jasa hanya mencatat transaksi-transaksi jasa saja. Neraca jasa
Meliputi transaksi ekspor dan impor jasa. Ekspor jasa meliputi penjualan jasa angkutan, turisme/pariwisata, asuransi, pendapatan investasi dan modal di luar negeri. Ekspor jasa termasuk transaksi kredit. Impor jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk Negara lain, termasuk pembayaran
bunga, dividen atau keuntungan modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain.

c. Neraca non-balas jasa (transfer payment )
Neraca ini digunakan untuk mencatat transaksi yang bukan merupakan balas jasa. Sebagai
contoh, apabila Indonesia memberikan atau menerima hibah, maka akan dicatat dalam neraca
non-balas jasa. Neraca modal merupakan neraca yang digunakan untuk mencatat semua
 penerimaan dan pembayaran, seperti bunga, dividen, upahtenaga kerja asing, serta hadiah,

2. Neraca modal
Neraca modal adalah neraca yang mencatat transaksi berupa investasi modal dan emas. Neraca
modal (capital account) termasuk transaksi modal, terdiri dari transaksi jangka pendek dan
transaksi jangka panjang. Neraca transaksi modal mencatat nilai investasi langsung pihak swasta asing , pinjaman luar negeri yang diberikan oleh perbanakan swasta internasional, serta
pinjamana dan hibah dari negraa laian ataulembaga-lembaga donor seperti IMF dan bank dunia.

3.  Lalu Lintas Moneter     Transaksi lalu lintas moneter adalah semua transaksi jual beli yang terjadi dari suatu negara ke luar negeri. Transaksi ini sering disebut accomodating 
transaction sebab merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain. Transaksi lain itu sering disebut dengan autonomous, karena timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi transaksi lain. Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi-transaksi yang sedang berjalan dan transaksi kapital serta transaksi satu arah.
4.  Surplus dan Defisit Neraca Pembayaran   Neraca perdagangan dikatakan surplus bila nilai ekspor barang lebih besar dari pada impornya. Kebijakan neraca pembayaran ditujukan untuk lebih meningkatkan penerimaan devisa dari ekspor guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Kebijakan tersebut ditujukan pula untuk menghemat devisa melalui substitusi impor dan memanfaatkan sumber-sumber dana dari luar negeri, baik berupa pinjaman maupun penanaman modal asing, serta menunjang perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan

2.Sebutkan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata terhadap Neraca Pembayaran suatu negara ?


Pengaruh pariwisata terhadap neraca pembayaran suatu negara
adanya empat keadaan yang diakibatkan oleh kegiatan pariwisata. Akibat-akibat tersebut adalah :
  1.   Pariwisata menurunkan jumlah defisit yang dialami negara.
  2.   Pariwisata menambah jumlah defisit yang dialami negara
  3.   Pariwisata menurunkan jumlah surplus pembayaran negara.
  4.   Pariwisata menambah jumlah surplus neraca pembayaran negara.
 
  3. Apa saran anda mengenai tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi defisit Neraca Wisatawan ?

tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi defisit Neraca Wisatawan Dalam rangka  mengurangi deficit neraca wisatawan perlu dilakukan langkah-langkah untuk meningkatkan arus Wisatawan Mancanegara yang masuk ke Indonesia hal itu bisa  ditempuh dengan cara meningkatkan kegiatan pemasaran di manca Negara melalui berbagai media advertensi yang ada serta penyebar luasan tentang informasi pariwisata yang kita miliki dan informasi terkait tentang objek wisatandi Indonesia.Peningkatan kegiatan pemasaran   memerlukan   perencanaan yang baik agar dapat menghasilkan dampak yang maksimal.dan tak lupa juga kita berusaha mempromosikan objek daya tarik wisata ke dalam negeri agar masyarakat tahu objek wisata yang kita miliki untuk mengurai jumlah masyarakat yang pergi keluar negeri untuk berwisata dan penyempurnaan berbagai fasilitas yang diperlukan, Sarana  wisata  merupakan  kelengkapan  daerah  tujuan  wisata  yang  diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Pembangunan              sarana            wisata disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan oleh Wisatawan seperti sarana angkutan,  perbankan,  akomodasi,  restoran,  biro  perjalanan,  informasi  mengenai daerah wisata, dan lainnya.

 
4.Carilah masing-masing sebuah contoh dari Neraca Pembayaran dan atau Neraca Wisatawan, lalu buatlah pendapat atas neraca-neraca tersebut ?

Neraca pembayaran perjalanan Wisatawan indonesia
Tahun 2012 kuartal  (dalam jutaan dollar AS)

Kuartal
Penerimaan
Pengeluaran
Keseimbangan
1
1907
-1541
336
2
1802
-1610
192
3
2068
-1570
499

Sesuai laporan Neraca Pembayaran Indonesia yang dikeluarkan Bank Indonesia,banyak di kuartal 1 banyak wisatawan yang asing masuk ke Indonesia diawal tahun mereka berlibur untuk merayakan pergantian tahun dan menghabiskan waktu untuk berwisata.hal ini terlihat dari penerimaan jasa perjalanan wisatawan asing ke dalam negeri yang  mencapai US$1,907 miliar tetapi pengeluaran jasa perjalanan wisatawan nasional ke luar negeri hanya mencapai US$1,541 miliar yang membuat pembukuan perjalan jasa surplus US$ 336 juta .Di kuartal ke 2 perjalanan ke luar negeri seiring liburan lebaran dan dimulainya musim haji. Adapun negara-negara tujuan kunjungan wisatawan nasional adalah negara-negara kawasan Asia seperti Malaysia, Singapura, serta Australia. Mayoritas wisatawan yang berasal dari Singapura, Australia, dan Malaysia itu mengunjungi tiga daerah utama yakni Bali, Jakarta, dan Batam.Akan tetapi, pengeluaran jasa perjalanan wisatawan nasional ke luar negeri hanya mencapai US$1,57 miliar atau turun dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar US $1,61 miliar. Sedangkan penerimaan jasa perjalanan dari wisman mencapai US$2,068 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar US$1,802 miliar. Alhasil, transaksi berjalan jasa perjalanan (travel) membukukan surplus sebesar US$499 juta. Nilai tersebut naik 159,9% dari kuartal sebelumnya sebesar US$192 juta.surplus transaksi jasa perjalanan karena devisa ekspor jasa tersebut (dari turis wisman ke Indonesia) lebih besar dari devisa yang dibelanjakan untuk jasa yang sama oleh turis Indonesia di mancanegara. Di kuartal ketiga devisa dari turis asing US$2,068 miliar, dan devisa yang dikeluarkan turis Indonesia sebesar US$1,570 miliar.Net devisa yang masuk US$499 juta.Menurutnya, surplus tersebut karena adanya kebiasaan masyarakat Indonesia memburu tiket murah. Wisatawan nasional juga memburu paket-paket wisata saat berlibur ke luar negeri. Hal ini menyebabkan spending atau  pengeluaran perjalanan mereka terbilang lebih rendah. peningkatan atau ekspatriat berasal dari para pekerja asing yang bekerja di dalam negeri, melakukan liburan. Mereka menghabiskan pengeluaran besar dalam setiap liburannya.